Pada redupnya cahaya utama
Kering sudah kisah perasaan
Yang lagi damai di dalamnya
Padahal akan selalu berdiri
Biaskan cahaya yang sedapat mungkin terperangkap
Cahaya-cahaya tak bisa merasuk
Kusam pula karena tak ada bias
Berbekas sudah kekeringan ini
Goyahlah jiwa yang selalu bahagia
Kepergian terlalu pahit
Runtuhkan pondasi keteguhan jiwa
Kan perlahan-lahan terus merapuh
Meski sangat ingin bangkit
Tak bisa lagi tuk bangun
Jumat, 21 Agustus 2009
MERAPUH
Label:
Puisi-Puisi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar